URGENSI PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Authors

  • Muhammad Ichsan Thaib UIN Ar-Raniry

DOI:

https://doi.org/10.47574/kalam.v9i1.108

Keywords:

Pembinaan;, Akhlak Anak;, Revolusi Industri;, Development;, Children's Morals;, Industrial Revolution

Abstract

Abstrak

 

  Pembinaan Akhlak anak adalah suatu pembinaan yang dilakukan oleh banyak pihak. Pembinaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya melalui mata pelajaran tertentu atau pokok bahasan atau sub pokok bahasan khusus dan melalui program-program lainnya. Adanya  akhlak  adalah  untuk  mencapi  kebahagian  hidup umat manusia dalam kehidupannya, baik di dunia maupun akhirat. Pentingnya akhlak semakin terasa jika dikaitkan dengan maraknya aksi  tauran  remaja, perampokan,  penjambretan, penodongan,  korupsi,  manipulasi  dan  berbagai  macam  kejahatan lainya.  Untuk mencegah  perilaku  tersebut  timbul  pada  para  anak dilakukan upaya melaluli penanaman  akhlakul karimamah. Karena jika  seseorang  dari  kecil  ditanami  dengan  akhlakul  karimah, kelak  jika  mereka  telah  dewasa  entah  mereka  kaya  atau  miskin, perpendidikan  tinggi  atau  redah,  memiliki  jabatan  tinggi  atau rendah,  ataupun  tidak  memiliki  jabata  sama  sekali,  insya  Allah akan dapat memperoleh kebahagiaan. Jika generasi muda memiliki akhlakul  karimah,  di  dalam  menyongsong  kemajuan  zaman, bangsa akan  memiliki  moral  kualitas  unggul.  Bangsa yang  unggul  dalam  perspektif  Islam  adalah  bangsa  yang berakhlakul karimamah. Dengan  seseorang  memiliki  akhlakul  karimah,  memiliki fungsi  agar  manusia  menjalankan  perilaku  yang  baik  dan  santun tanpa unsur ketertekanan maupun keberatan. Hal ini terjadi ketika moralitas  yang  baik  ini  telah  menjadi  „malakah‟  (telaten)  yang menancap kokoh dalam diri hingga menjadi karakter dirinya. Anak yang  memiliki akhlak  yang  baik  pada  dirinya,  diharapkan akan  terwujud  manusia  yang  ideal,  anak  yang  bertawakal  kepada Allah  SWT  dan  cerdas.  Di  dunia  pendidikan, akhlak  yang baik sangat penting dalam pembentukan mental anak  atau remaja agar tidak mengalami penyimpangan.

 

 Abstrac

Moral development of children is a development carried out by many parties. Coaching can be done in various ways, including through certain subjects or specific subjects or sub-subjects and through other programs. The existence of morals is to achieve the happiness of human life in their lives, both in this world and the hereafter. The importance of morals is increasingly felt when it is associated with the rampant adolescent tauran, robbery, mugging, mugging, corruption, manipulation and various other crimes. In order to prevent this behavior from arising in children, efforts are made through the cultivation of morals of Karimamah. Because if someone from a child is planted with akhlakul karimah, later when they grow up whether they are rich or poor, high or low education, have a high or low position, or do not have jabata at all, God willing, they will be able to get happiness. If the younger generation has good morals, in welcoming the progress of the times, the nation will have superior quality morals. A nation that excels in an Islamic perspective is a nation with good morals. With someone having the akhlakul karimah, it has a function so that humans carry out good and polite behavior without stress or objection. This happens when this good morality has become 'malakah' (painstaking) which has stuck firmly in him to become his character. Children who have good morals in themselves, are expected to realize an ideal human being, a child who puts trust in Allah SWT and is intelligent. In the world of education, good morals are very important in the mental formation of children or adolescents so as not to experience deviations.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Al-Toumy al-Saybany,Omar Muhammad, (1979), Falsafatut Tarbiyyah Al Islamiyah, Penerj. Hasan Langgulung, (Filsafat Pendidikan Islam), Jakarta: Bulan Bintang.

Assegaf, Abd. Rachman (2011), Filsafat Pendidikan Islam, Cet. I, Jakarta: Raja Gravindo Persada.

Asy-Syaikh Ahmad bin Abdurrahman bin Qudamah Al-Maqdisy (Ibnu Qudamah), Al-Imam, (1997), Minhajul Qashidin, Penerj.. Kathur Suhardi, Cet. I, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Azmi, Muhammad, (2006), Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah, (Yogyakarta: Belukar.

https://press.umsida.ac.id/index.php/icecrs/article/view/444/302?download=pdf,

https://kalsel.kemenag.go.id/opini/517/Keteladanan-PendidikDalam-Membentuk-Akhlak-Siswa).

http://www.artikata.com/arti-360090-pembinaan.html,

http://repository.iainpekalongan.ac.id/173/7/11%20BAB%20II.pdf).

http://pengertiankomplit.blogspot.com/2017/09/pengertian pembinaan-akhlak.html.

http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-dan-aspek aspek keteladanan html)

Husnizar, (2007), Konsep Subjek Didik dalam Pendidikan Islam, Banda Aceh: Ar-Raniry Press.

Isa, Abd. Gani, (2012),Akhlaq Perspektif Al-Qur’an, Cet. 1, Banda Aceh: Ar-Raniry Press.

Tafsir, Ahmad, (2006),Filsafat Pendidikan Islami, Cet. I, (Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ramayulis, (2010), Metodologi Pendidikan Agama Islam, Cet. VI, Jakarta: Kalam Mulia.

repository.uin-suska.ac.id/4831/2/BAB%20II.pdf,.

RI, Kemendikbud, (2011), Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, Jakarta: Kemendikbud.

Tanzeh, Ahmad, (2009),PengantarMetode Penelitian,Yogyakarta: Teras.

Yuyun Yulianingsih, Heri Gunawan, Mahmud, (2013), Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga (Sebuah Panduan Lengkap bagi Para Guru, Orang Tua, dan Calon), Cet. I, (Jakarta: Akademia Permata.

Published

2021-08-22

How to Cite

Thaib, M. I. (2021). URGENSI PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Kalam: Jurnal Agama Dan Sosial Humaniora, 9(1), 75-101. https://doi.org/10.47574/kalam.v9i1.108