URGENSI PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
DOI:
https://doi.org/10.47574/kalam.v9i1.108Keywords:
Pembinaan;, Akhlak Anak;, Revolusi Industri;, Development;, Children's Morals;, Industrial RevolutionAbstract
Abstrak
Pembinaan Akhlak anak adalah suatu pembinaan yang dilakukan oleh banyak pihak. Pembinaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya melalui mata pelajaran tertentu atau pokok bahasan atau sub pokok bahasan khusus dan melalui program-program lainnya. Adanya akhlak adalah untuk mencapi kebahagian hidup umat manusia dalam kehidupannya, baik di dunia maupun akhirat. Pentingnya akhlak semakin terasa jika dikaitkan dengan maraknya aksi tauran remaja, perampokan, penjambretan, penodongan, korupsi, manipulasi dan berbagai macam kejahatan lainya. Untuk mencegah perilaku tersebut timbul pada para anak dilakukan upaya melaluli penanaman akhlakul karimamah. Karena jika seseorang dari kecil ditanami dengan akhlakul karimah, kelak jika mereka telah dewasa entah mereka kaya atau miskin, perpendidikan tinggi atau redah, memiliki jabatan tinggi atau rendah, ataupun tidak memiliki jabata sama sekali, insya Allah akan dapat memperoleh kebahagiaan. Jika generasi muda memiliki akhlakul karimah, di dalam menyongsong kemajuan zaman, bangsa akan memiliki moral kualitas unggul. Bangsa yang unggul dalam perspektif Islam adalah bangsa yang berakhlakul karimamah. Dengan seseorang memiliki akhlakul karimah, memiliki fungsi agar manusia menjalankan perilaku yang baik dan santun tanpa unsur ketertekanan maupun keberatan. Hal ini terjadi ketika moralitas yang baik ini telah menjadi „malakah‟ (telaten) yang menancap kokoh dalam diri hingga menjadi karakter dirinya. Anak yang memiliki akhlak yang baik pada dirinya, diharapkan akan terwujud manusia yang ideal, anak yang bertawakal kepada Allah SWT dan cerdas. Di dunia pendidikan, akhlak yang baik sangat penting dalam pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami penyimpangan.
Abstrac
Moral development of children is a development carried out by many parties. Coaching can be done in various ways, including through certain subjects or specific subjects or sub-subjects and through other programs. The existence of morals is to achieve the happiness of human life in their lives, both in this world and the hereafter. The importance of morals is increasingly felt when it is associated with the rampant adolescent tauran, robbery, mugging, mugging, corruption, manipulation and various other crimes. In order to prevent this behavior from arising in children, efforts are made through the cultivation of morals of Karimamah. Because if someone from a child is planted with akhlakul karimah, later when they grow up whether they are rich or poor, high or low education, have a high or low position, or do not have jabata at all, God willing, they will be able to get happiness. If the younger generation has good morals, in welcoming the progress of the times, the nation will have superior quality morals. A nation that excels in an Islamic perspective is a nation with good morals. With someone having the akhlakul karimah, it has a function so that humans carry out good and polite behavior without stress or objection. This happens when this good morality has become 'malakah' (painstaking) which has stuck firmly in him to become his character. Children who have good morals in themselves, are expected to realize an ideal human being, a child who puts trust in Allah SWT and is intelligent. In the world of education, good morals are very important in the mental formation of children or adolescents so as not to experience deviations.
Downloads
References
Al-Qur’an dan Terjemahannya,
Al-Toumy al-Saybany,Omar Muhammad, (1979), Falsafatut Tarbiyyah Al Islamiyah, Penerj. Hasan Langgulung, (Filsafat Pendidikan Islam), Jakarta: Bulan Bintang.
Assegaf, Abd. Rachman (2011), Filsafat Pendidikan Islam, Cet. I, Jakarta: Raja Gravindo Persada.
Asy-Syaikh Ahmad bin Abdurrahman bin Qudamah Al-Maqdisy (Ibnu Qudamah), Al-Imam, (1997), Minhajul Qashidin, Penerj.. Kathur Suhardi, Cet. I, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Azmi, Muhammad, (2006), Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah, (Yogyakarta: Belukar.
https://press.umsida.ac.id/index.php/icecrs/article/view/444/302?download=pdf,
https://kalsel.kemenag.go.id/opini/517/Keteladanan-PendidikDalam-Membentuk-Akhlak-Siswa).
http://www.artikata.com/arti-360090-pembinaan.html,
http://repository.iainpekalongan.ac.id/173/7/11%20BAB%20II.pdf).
http://pengertiankomplit.blogspot.com/2017/09/pengertian pembinaan-akhlak.html.
http://pengertian-pengertian-info.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-dan-aspek aspek keteladanan html)
Husnizar, (2007), Konsep Subjek Didik dalam Pendidikan Islam, Banda Aceh: Ar-Raniry Press.
Isa, Abd. Gani, (2012),Akhlaq Perspektif Al-Qur’an, Cet. 1, Banda Aceh: Ar-Raniry Press.
Tafsir, Ahmad, (2006),Filsafat Pendidikan Islami, Cet. I, (Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ramayulis, (2010), Metodologi Pendidikan Agama Islam, Cet. VI, Jakarta: Kalam Mulia.
repository.uin-suska.ac.id/4831/2/BAB%20II.pdf,.
RI, Kemendikbud, (2011), Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, Jakarta: Kemendikbud.
Tanzeh, Ahmad, (2009),PengantarMetode Penelitian,Yogyakarta: Teras.
Yuyun Yulianingsih, Heri Gunawan, Mahmud, (2013), Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga (Sebuah Panduan Lengkap bagi Para Guru, Orang Tua, dan Calon), Cet. I, (Jakarta: Akademia Permata.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2021 Kalam: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal KALAM use licence CC-BY-SA or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
This license permits anyone to compose, repair, and make derivative creation even for commercial purposes, as long as they include the creation of credit and license derivative under similar conditions.
in the development process JurnalKALAM recognizes that free access is better than paid access. therefore education journals provide open access to all the parties to broaden and deepen knowledge adequately through existing articles in this journal.
Jurnal KALAM is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.