DIMENSI PSIKOLOGIS, MEDIA, DAN POLITIK DALAM KASUS DUGAAN PENISTAAN AGAMA OLEH SUKMAWATI SOEKARNOPUTRI

Authors

  • Okhaifi Prasetyo Universitas Samudra, Langsa-Aceh, Indonesia
  • Zulkifli Abdurrahman Usman Universitas Samudra, Langsa-Aceh, Indonesia
  • Intan Safitri Universitas Samudra, Langsa-Aceh, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.47574/kalam.v11i1.156

Keywords:

psychological, media, and political dimensions;, hermeneutic approach;, Sukmawati Soekarnoputri;, penistaan agama;

Abstract

Artikel ini membahas pernyataan Sukmawati Soekarnoputri yang kontroversial. Metode kajian adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan hermeneutika. Kajian ini merupakan studi literatur dengan menggunakan media internet dan berita online sebagai sumber data yang dikumpulkan dengan cara menentukan tujuan penelitian, kriteria pencarian, pencarian literatur, seleksi dan evaluasi literatur, analisis literatur, dan sintesis dan interpretasi. Hasil kajian artikel ini menunjukkan bahwa kontroversi pernyataan Sukmawati melibatkan tiga dimensi yaitu segi politik, psikologis, dan ketiga media atau penyampaian informasi. Simpulan artikel ini menegaskan bahwa setiap individu, termasuk Sukmawati Soekarnoputri, penting mempertimbangkan konteks sosio-historis seperti agama, budaya, sosial, dan politik ketika menyampaikan pikiran, khususnya dalam upaya memahami dan menginterpretasikan teks dan pernyataan.

This article discusses the controversial statement of Sukmawati Soekarnoputri. The study method is descriptive qualitative with a hermeneutic approach. This study is a literature study using internet media and online news as a source of data collected by determining research objectives, search criteria, literature search, literature selection and evaluation, literature analysis, and synthesis and interpretation. The results of the study of this article show that the controversy over Sukmawati's statement involves three dimensions, namely political, psychological, and the third media or information delivery. The conclusion of this article emphasizes that it is important for every individual, including Sukmawati Soekarnoputri, to consider the socio-historical context such as religion, culture, social and politics when conveying thoughts, especially in an effort to understand and interpret texts and statements.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Apituley, M. M. A. “Hermeneutik Kontekstual: Sebuah Konstruksi Berdasarkan Filsafat Hermeneutik Modern.” ARUMBAE: Jurnal Ilmiah Teologi Dan Studi Agama, 2(2), 137–154, 2020
Bertens K. Filsafat barat dalam abad XX. Gramedia, 1981
Danial, E. & Warsiah N. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Nasional, 2009.
Djunatan, S., & Setiawan, F. X. Eksplorasi paradigma negativitas sebagai akar kekerasan kultural: pendekatan hermeneutik atas kajian kekerasan massal terhadap orang Tionghoa Indonesia, 2013.
Edi, Susanto. Studi hermeneutika : kajian pengantar. Kencana, 2016.
Fuady, M. N. “Hermeneutika dalam Filsafat Pendidikan Islam”. Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, 5(1), 2015.
Hardiman Budi F. Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida. Kanisius, 2016
Hardiman, Budi F. Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleiermacher sampai Derrida. Kanisius, 2016
Hartati, D. “Pembacaan Heuristik dan Hermeneutik Puisi Indonesia Modern Bertema Pewayangan”. Deiksis, 11(01), 2019.
Herman. Waluyo J. Teori dan apresiasi puis. Erlangga, 1991
Husni, H. & I. Setiawan, “Hermeneutics paradigm in religious research.” Religious Studies: An International Journal, 6(2), 2018
Inyiak, Muzir Ridwan. Hermeneutika filosofis Hans-Georg Gadamer. Ar-Ruzz Media, 2019.
Isnaini, H. “Semiotik-Hermeneutik Pada Puisi “Perjalanan Ke Langit” Karya Kuntowijoyo.” Aksentuasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(1), 20–30, 2022.
Londok. H. “Kontribusi Hermeneutik Hans-Georg Gadamer bagi Dialog Antaragama Di Indonesia.” Sanjiwani: Jurnal Filsafat, 13(2), 177–187, 2022.
Mudjia, Rahardjo. Dasar-dasar hermeneutika: antara internasionalisme dan Gadamerian. r-Ruzz Media, 2008.
Nurjanah, E. S. Lestari, & D. Firmansyah, “Tinjauan Semiotika Puisi Ibu Indonesia Karya Sukmawati Soekarnoputri.” Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(2), 283–290, 2018
Prasetyo, Muhamad Agus, Awik Tamara, Muhammad Tri Arianto, and Muhammad Fahruddin. “Representasi Ideologi Dalam Puisi Ibu Indonesia Karya Sukmawati Soekarnoputri”. Jurnal PENEROKA: Kajian Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 1 (January 22, 2022): 105–124. Accessed July 1, 2023. https://ejournal.iaida.ac.id/index.php/Peneroka/article/view/1369.
Sidik, H., & Sulistyana, I. P. Hermeneutika Sebuah Metode Interpretasi Dalam Kajian Filsafat Sejarah. Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 11(1), 19–34, 2021.
Simon, J. C. Hermeneutik: Paul Ricoeur dan Tugas Emansipasi–Kemiskinan, Ketidakadilan, dan Radikalisme di Indonesia. PT Kanisius, 2019.
Sumaryono E. Hermeneutik : sebuah metode filsafat . Kanisius, 1999.
Sumaryono, E. Hermeneutik : sebuah metode filsafat. Kanisius, 1993.
Susilo, A. B. “Penegakan Hukum yang Berkeadilan dalam Perspektif Filsafat Hermeneutika Hukum (Suatu Solusi Terhadap Problematika Penegakan Hukum Di Indonesia).” Jurnal Hukum Dan Peradilan, 2(3), 449–470, 2018
Tangahu, D. A. “Hermeneutika Dalam Studi Alquran.” Rausyan Fikr: Jurnal Ilmu Studi Ushuluddin Dan Filsafat, 13(2), 257–286, 2017

Published

2023-06-28 — Updated on 2024-11-24

Versions

How to Cite

Prasetyo, O., Abdurrahman Usman, Z., & Safitri, I. (2024). DIMENSI PSIKOLOGIS, MEDIA, DAN POLITIK DALAM KASUS DUGAAN PENISTAAN AGAMA OLEH SUKMAWATI SOEKARNOPUTRI. Kalam: Jurnal Agama Dan Sosial Humaniora, 11(1), 33-48. https://doi.org/10.47574/kalam.v11i1.156 (Original work published June 28, 2023)