BERCADAR DI KAMPUS SAAT PROSES PEMBELAJARAN Menurut Perspektif Mazāhib al-Arba‘ah
Keywords:
Bercadar, kampus, pembelajaran dan mazâhib al-arba‘ahAbstract
Menutup aurat bagi perempuan sangat dianjurkan dalam Islam. Mengenai batasan aurat perempuan telah terjadi kontroversi mujtahid mazâhib al-arba‘ah. Menurut mazhab Hanâbilah seluruh badan perempuan aurat, termasuk kuku dan mata. Namun menurut mazhab Hanafiyyah, Mâlikiyyah dan Shâfi’iyyah wajah dan dua telapak tangan bukan aurat. Maka menurut Hanâbilah perempuan wajib bercadar. Ini hanya sebatas hukum asal belum terkaitkan lagi dengan realitanya di lingkungan. Karena itu, hukum bercadar perlu dikaji ulang ketika di pakai dalam kampus saat proses pembelajaran berdasarkan mazâhib al-arba‘ah. Jika merujuk kepada mazhab Hanafî, Mâlikî dan Shâfi‘î, perempuan tidak dianjurkan bercadar dalam ruang saat proses pembelajaran. Hanya jika merujuk kepada mazhab hanbalî saja anjuran bercadar. Namun kewajiban bercadar ini pun tidak tetap ketika dikaitkan dengan aturan pembelajaran di kampus atau ketika ada hâjat (kebutuhan). Metode pembelajaran merupakan hâjat manfa‘at yang mendapat legitimasi dari Islam. Mazâhib al-arba‘ah membolehkan buka cadar saat pembelajaran di kampus karena hâjat manfa‘at itu. Apalagi jika bercadar dapat menimbulkan asumsi negatif dari dosen atau mahasiswa lain, maka tidak dibolehkan bercadar karena ia menjadi penyebab dosa orang lain.
Downloads
References
Al-Qurân al-Karîm
Muhammad ‘Alî al-Sabûnî, Tafsîr Ayâti al-Ahkâm min al-Qurân, (Kairo: Dar al-Sabûnî, 2007).
Wizârat al-Awqâf wa al-Shu’ûn al-Islamiyyah, Al-Mawsû‘ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaytiyyah, (Kuwait: Dar al-Salâm, 1404-1427 H).
Taqî al-Dîn Ahmad bin ‘Abd al-Halîmi bin Taymiyyah, Majmû‘ al-Fatâwa, (al-Maktabah al-Shamîlah).
Abû Muhammad ‘Abd Allah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudâmah al-Muqaddasî, Al-Mughnî, (al-Maktabah al-Shâmilah).
Badâ’i‘ al-Sanâ’i‘, (al-Maktabah al-Shâmilah).
Abdul Haq, Ahmad Mubarrak dan Agus Ro’uf, Formulasi Nalar Fiqih, (Surabaya: Khalista, 2009).
Abû Hâmid Muhammad bin Muhammad al-Ghazâlî, Ihyâ‘ ‘ulûmu al-Dîn, Dar al- Kutub al-‘Ilmiyyah al-Tab‘ah, 2010.
Published
How to Cite
Issue
Section
Jurnal KALAM use licence CC-BY-SA or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work.
This license permits anyone to compose, repair, and make derivative creation even for commercial purposes, as long as they include the creation of credit and license derivative under similar conditions.
in the development process JurnalKALAM recognizes that free access is better than paid access. therefore education journals provide open access to all the parties to broaden and deepen knowledge adequately through existing articles in this journal.
Jurnal KALAM is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.